Tahukah Anda Atap Baja Ringan dan Konvensional itu memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling terlihat adalah dari segi bobot, karena seperti namanya baja ringan lebih enteng dibandingkan baja konvensional.
Namun bukan hanya itu saja yang menjadi perbedaan antar baja ringan dan baja konvensional, dari cara pembuatannya pun terdapat perbedaan. Selain itu baja ringan dan baja konvensional juga memiliki perbedaan dari segi kekuatan keduanya jika dijadikan atap.
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli bahan bangunan ada baiknya untuk mengetahui perbedaan keduanya. Apalagi saat Anda ingin membeli bahan bangunan untuk atap. Anda harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara baja ringan dan konvensional.
Jangan sampai Anda salah dalam memilih atap baja yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga atap tidak terpasang secara maksimal. Untuk itu berikut ini beberapa perbedaan baja ringan dan baja konvensional yang harus Anda ketahui sebelum membeli.
Perbedaan atap baja ringan dan konvensional yang pertama adalah dari segi pembentukan. Atap baja konvensional dibuat saat wujudnya berupa cairan. Cairan tersebut bersuhu sangat panas lalu dituang ke dalam beton yang dilakukan dengan teknik khusus.
Sedangkan untuk baja ringan merupakan baja berbentuk lembaran atau plat baja, pembentukannya dilakukan dalam kondisi dingin. Nah, perbedaan suhu dalam proses pembuatannya menyebabkan massa dari kedua bahan ini memiliki perbedaan.
Selain proses pembentukannya yang memiliki perbedaan, komposisi karbon keduanya juga memiliki perbedaan. Untuk komposisi karbonnya, peralatan konstruksi ini cukup rendah yaitu kurang dari 0,3%, makanya baja ringan yang dikenal dengan baja karbon rendah.
Sedangkan untuk baja konvensional memiliki komposisi karbon bisa mencapai 0,30% hingga 1,70% dari total berat baja ini. Perbedaan kandungan karbon ini sangat mempengaruhi kekuatan serta kekerasan kedua jenis baja ini.
Kekuatan Serta Daktilitas
Perbedaan atap baja ringan dan konvensional selanjutnya adalah tentang kekuatan serta daktilitas, hal ini masih berhubungan dengan kandungan karbon. Semakin tinggi kandungan karbon maka semakin kuat juga baja tersebut, berarti baja konvensional lebih unggul soal kekuatan dibanding pasang baja ringan.
Namun, jika kita perhatikan secara seksama, produk ini cenderung lebih unggul daripada baja konvensional. Sehingga dilihat dari segi ini baja ringan lebih elastis dibandingkan dengan baja konvensional.
Jika dari segi kekuatan baja memenangkannya, namun dari segi tahan karat baja ringan ini tidak bisa diambil. Memang bukan hal baru lagi jika baja ringan terkenal tahan terhadap karat, hal ini karena baja ringan dilapisi pelindung anti karat.
Seperti Alumunium, Zinc, Silicon, serta unsur-unsur lain yang melindunginya dari karat, sehingga baja ringan dinilai lebih tahan terhadap korosi. Karena homogenitas antara zinc dan aluminium terjalin dengan baik antara keduanya.
Perbedaan yang terakhir adalah dari segi bobot kedua jenis baja ini, mungkin sudah bisa diprediksi jika baja ringan tentu lebih ringan. Memang benar dengan baja konvensional yang lebih berat, baja ringan ini sangat enteng ketika diangkat.
Perbedaan Atap Baja Ringan dan konvensional inilah yang menjadi alasan banyak orang memilih atap rangka baja ringan . Karena dengan baja ringan struktur bangunan di bawahnya tidak akan menyanngga beban terlalu berat.
Search keyword:kekurangan dan kelebihan atap galvalum, kelebihan dan kekurangan atap galvalum pasir, kekurangan atap galvalum, kelebihan atap galvalum bagi kalian yang sedang merencanakan membangun rumah impian sendiri, tahukah kalian mengenai baja ringan jenis galvalum? Galvalum adalah jenis baja ringan galvalum... selengkapnya
Borongan Tenaga Pasang Baja Ringan jika kita hitung-hitung ternyata jauh lebih ringan. Bahkan Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp130rb saja untuk per meternya, meskipun kisaran anggaran akan ditentukan oleh kualitas bahan pembuatnya. Memang biasanya berkualitas bahan baja ringan tersebut... selengkapnya
Atap baja ringan galvalum menjadi salah satu pilihan untuk atap rumah Anda. Beberapa tahun terakhir ini, penggunaan atap dengan materi galvalum menjadi topik pembicaraan di dunia konstruksi. Mereka menjadikan material ini sebagai pengganti atap kayu, spandek triplek, serta PVC yang... selengkapnya
Belum ada komentar